BELITUNG TIMUR - Yayasan Belitung Hijau melakukan sosialisasi Geosfer dengan program prioritasnya yang bertujuan menyelematkan hutan serta ekonomi masyrakat dengan tagline 'Ekonomi Lestari', sosialisasi bertempat diruang rapat Kecamatan Gantung Kabupaten Belitung Timur, Rabu 22/6/2022.
Ketua Yayasan Belitung Hijau Ir Suryadi Saman, Msc. SE mengatakan dari Yayasan Belitung hijau sebagai penyambung lidah dari sponsor yang satu ide dan satu kesepakatan untuk masyarakat ekonomi berdaya .
"Kami dari Yayasan Belitung hijau untuk menyampaikan kepada masyarakat yang intinya adalah, pertama penyelamatan hutan dan kedua penyelamatan ekonomi masyarakat, dan ini murni dari sponsor yang satu ide, bukan dari dana APBD atau APBN artinya non anggaran dari pemerintah ini Sponsornya yang satu ide dengan Tagline "Ekonomi Lestari" dan ini bukan APBD ataupun APBN yang sifatnya anggaran pemerintah tidak ada hubungannya sama sekali murni dari donatur sponsor yayasan yang satu ide" ujar Suryadi Saman.
Suryadi Saman mantan Wakil Gubernur Bangka Belitung dan mantan Komisaris PT Timah TBK ini lebih lanjut menjelaskan dengan program ini ujungnya adalah pemberdayaan ekonomi, ada tiga komoditas yang dikembangkan dalam satu wilayah hutan yaitu fanili kapulaga, dan kopi. Program ini sudah ada dan sudah bisa dilihat di desa terong dikecamatan Sijuk Kabupaten Belitung, intinya adalah mengajak masyarakat untuk menyelamatkan hutan dan memberdayakan masyarakat pelestarian kawasan hutan, sekali lagi ingat ini adalah program bukan proyek.
" Satu pulau basisnya adalah desa, sosialisasi supaya efektif dikumpulkan dalam satu Kecamatan. Semua kecamatan yang ada di pulau Belitung ini Fokusnya langsung ke desa-desa dan utama lagi fokusnya kepada ketua kelompok. Pada saat pelaksanaan program untuk efektif sosialisasi yayasan ini menjamin dua hal pertama adalah pendampingan selama masa kerjasama 3(tiga) tahun terhadap budidaya. Kedua jaminan pembelian hasil yang dijamin oleh Yayasan" kata Suryadi.
Lebih lanjut Suyadi menjelaskan praktik pembudidayaan adalah organik tidak ada geramoxol bahan kimia, lahan hutan di survei dahulu kalau di dalam aliran sungai kita akan lihat, kalau di hilir kita lihat hulunya sungai, kalau hulunya terlalu banyak sawit sahang dengan praktek adalah kimia kemungkinan tidak disetujui untuk dikembangkan biosfer karena tidak akan berhasil karena sudah mengandung kimia" ujar Suyadi.
Dalam ini menurut Suryadi petani menyediakan tenaga dan lahan saja, semuanya akan dibiayai oleh Yayasan satu kelompok harus 1(satu) hektar tidak boleh kurang dan tidak boleh lebih karena ini contoh, dengan 5 orang satu kelompok satu ketua dan lainnya adalah anggotanya. Ini hanya 1(satu) hektar per satu desa dan tidak boleh ada tanaman lain sawit atau sahang.
Baca juga:
Kasal Resmikan Monumen KRI Nanggala-402
|
"Program ini sudah terbukti. target satu Desa satu hektar di Belitung Timur dan Belitung induk kalau bisa sponsor masih bisa membiayai kita tambah tapi per per 1 hektar. kalau masyarakat yang punya lahan satu hektar satu paket program mandiri untuk masyarakat tidak boleh lebih hanya satu hektar bentuk kerjasamanya ada 2(dua) hal yaitu jaminan pendampingan dan jaminan pembelian hasil bagi program masyarakat mandiri" Pungkas Suryadi. (Helmi M Fadhil)